A-16_Yudhistira Daffa_Tugas Mandiri 6
Ringkasan 10 Poin Penting
-
Sumber pustaka adalah fondasi penting dalam menulis karya ilmiah.
-
Ada 3 jenis sumber :
-
Primer: data asli (jurnal penelitian, skripsi)
-
Sekunder: ulasan/interpretasi (buku, review)
-
Tersier: alat penelusuran (katalog, indeks)
-
-
Membaca akademik membutuhkan teknik khusus berbeda dari membaca biasa.
-
Teknik membaca akademik meliputi skimming, scanning, previewing, dan membaca kritis.
-
Membaca kritis berarti menilai logika, bukti, dan bias penulis.
-
Teknik analisis membantu menemukan ide utama, menilai argumen, dan membandingkan sumber.
-
Struktur bacaan ilmiah umumnya mengikuti format IMRAD (Introduction, Method, Results, Discussion).
-
Pencatatan informasi bisa dilakukan dengan parafrase, ringkasan, atau kutipan langsung.
-
Pengorganisasian ide bisa memakai mind map, outline, tabel, atau aplikasi referensi (Zotero/Mendeley).
-
Integrasi sumber dengan sitasi yang benar membantu mencegah plagiarisme dan memperkuat argumen.
Pertanyaan Pemantik
1) Mengapa penting membedakan sumber primer, sekunder, dan tersier?
Karena setiap jenis sumber punya fungsi berbeda. Dengan membedakannya, kita tahu mana data asli, mana interpretasi, dan mana alat penelusuran. Ini membantu memilih bahan yang tepat untuk penelitian.
2) Apa perbedaan membaca akademik dengan membaca umum?
Membaca akademik fokus pada pemahaman mendalam, analisis, dan evaluasi isi. Sedangkan membaca umum biasanya hanya untuk informasi ringan atau hiburan tanpa analisis mendalam.
3) Bagaimana cara menilai kredibilitas sebuah sumber pustaka?
Untuk menilai kredibilitas sumber, saya melihat siapa penulisnya dan apakah ia memiliki latar belakang keilmuan yang jelas. Tahun terbit juga penting, karena sumber terbaru biasanya lebih relevan. Saya memastikan tulisan tersebut diterbitkan oleh jurnal atau lembaga resmi, serta memeriksa apakah penulis mencantumkan referensi yang kuat. Selain itu, saya menilai apakah informasi disampaikan secara objektif dan didukung data yang jelas.
4) Apa saja kesalahan umum dalam mengutip sumber?
Kesalahan yang sering terjadi adalah mencantumkan kutipan tanpa sumber, atau sekadar mengubah sedikit kata tanpa parafrase yang benar. Banyak juga yang hanya menumpuk kutipan tanpa memberikan analisis sendiri, sehingga tulisan tidak menunjukkan pemikiran penulis. Selain itu, kesalahan format sitasi juga sering terjadi karena kurang teliti mengikuti aturan penulisan.
5) Bagaimana menjaga keaslian argumen saat mengutip banyak referensi?
Dengan tetap menyampaikan pendapat sendiri, menganalisis sumber, dan tidak hanya menyalin isi. Kutipan digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan pemikiran pribadi.
Pertanyaan Reflektif
1) Sejauh mana Anda mampu membedakan sumber kredibel dan tidak kredibel?
Saya cukup mampu membedakan sumber kredibel dengan melihat penulis, tahun terbit, dan reputasi penerbit/jurnal. Namun, saya masih perlu meningkatkan kemampuan mengevaluasi kualitas data dan argumennya.
2) Strategi apa yang Anda gunakan saat kesulitan memahami teks akademik?
Saya biasanya melakukan skimming dulu, mencari kata kunci, membuat catatan singkat, lalu membaca ulang dengan fokus pada bagian penting seperti abstrak dan kesimpulan.
3) Bagaimana pencatatan informasi membantu struktur tulisan Anda?
Membantu menyusun alur tulisan, menghindari informasi berulang, serta mempermudah integrasi sumber dalam paragraf.
4) Apa tantangan Anda dalam parafrase dan sintesis informasi?
Tantangan saya adalah tetap menjaga makna asli saat menulis ulang dengan kalimat sendiri dan menggabungkan beberapa pendapat menjadi satu ide yang runtut.
5) Bagaimana Anda akan mengubah kebiasaan belajar setelah mempelajari modul ini?
Saya akan lebih teratur mencatat, mengutip dengan benar, dan memakai aplikasi referensi agar tulisan lebih rapi dan terhindar dari plagiarisme.
Komentar
Posting Komentar